Garnes Apps

Blog tentang aplikasi android.

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Ilmu Tajwid

Ilmu Tajwid

Apakah yang dimaksud Tajwid itu ?
Tajwid adalah tata cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah-kaidah membaca Al-Quran.

Jadi ilmu Tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran maupun bukan.


Aturan Umum
1. Bacaan Panjang
Mad ( ماد ) artinya membaca panjang huruf hijaiyah pada al Quran ketika bertemu dengan salah satu huruf mad yaitu: hamzah,wawu, dan ya. Hukum mad terbagi menjadi dua bagian, yaitu mad thabi'i (mad asli) dan mad far’i (dan terbagi menjadi empat belas macam).
  • Mad thabi'i terjadi apabila huruf berharakat fathah bertemu dengan alif, huruf berharakat kasroh bertemu dengan ya mati, huruf berharakat dhommah bertemu dengan wawu mati, maka huruf tersebut dibaca panjang dua harokat, contoh: اِيْمَانٌ
  • Mad badal terjadi apabila ada huruf mad dan hamzah (ء) terkumpul dalam satu kalimat, sedangkan hamzah mendahului huruf mad itu sendiri, maka dibaca 2 harakat, contoh: اَلصَّلَاةُ
  • Mad Iwad adalah apabila kalimat terakhir berharakat fathah tanwin dan dibaca waqof (berhenti). Dibaca panjang 2 harakat, contoh: عِوَجًا
  • Mad Shilah Qashirah adalah memanjangkan suara pada huruf “ha dhomir’ dalam suatu kata, dan sebelumnya terdapat huruf berharakat. Dibaca panjang 2 harakat, contoh: لَا تَأْخُذُهُ
  • Mad tamkin adalah apabila ada dua huruf ya (يْ) dan huruf ya (يْ) yang pertama bertasydid atau berharakat kashroh dan ya (يْ) yang kedua sukun. Dibaca panjang 2 harakat, contoh: عِلِّيِّينَ
  • Mad jaiz munfasil (setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah (ء) pada kata yang berbeda, maka dibaca panjang 2/4/6 harokat, namun umumnya 4 harakat. Contoh: اَلَا اِنَّهُمْ
  • Mad aridh lissukun (setiap mad thobi'i bertemu dengan huruf hidup yang dimatikan karena sukun, maka dibaca panjang 2/4/6 harokat, namun jika dibaca washol atau bersambung maka panjangnya kembali ke 2 harakat. Contoh: تَعْمَلُوْن
  • Mad lin adalah apabila ada huruf waw sukun (و) atau ya’ sukun (ي) sebelumnya huruf berharakat fathah, maka dibaca panjang 2/4/6 harokat. Contoh: عَلَيْكُمْ
  • Mad shihah thowilah adalah apabila ada mad qashirah atau ‘ha dhomir” bertemu dengan hamzah (ء), maka membacanya seperti mad jaiz munfashil. Contoh: مَالَهُ أَخْلَدَهُ
  • Mad wajib muttashil adalah setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah (ء) dalam satu kata, maka dibaca panjang 6 harokat. Contoh: السَّمَاءِ
  • Mad lazim mutsaqqal kilmi atau bisa disebut juga mad lazim muthawwal yaitu apabila mad thobi'i bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Cara membacanya adalah dengan panjang 6 harakat. Contoh: قُلْ اَتُحَاۤجُّوْنَنَا
  • Mad lazim mukhaffaf kilmi yaitu mad thobi'i bertemu dengan huruf bersukun dalam satu kata. Cara membacanya adalah dengan panjang 6 harakat. Hanya terdapat di 2 tempat atau 2 ayat saja di dalam alquran, yaitu pada surat Yunus ayat 21 dan 91. Contoh: آلْآنَ وَقَدْ كُنْتُمْ
  • Mad lazim harfi musyba’ yaitu biasanya terdapat pada awal surat. Huruf mad lazim harfi musyba’ ada delapan, yaitu: ن – ص- ق – ع – ل – س – ك – م dibaca panjang 6 harakat. Contoh: الم
  • Mad lazim harfi mukhaffaf juga terdapat pada awal ayat alquran. Huruf mad ini ada 5, yaitu: ح – ر – ط – ي – ﻫ dibaca panjang 6 harakat. Contoh: طه
  • Mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat, dibaca panjang 6 harakat. Contoh: قُلْ ءَآلذَّكَرَيْنِ

2. Bacaan Dengung & Samar
  • Ghunnah ( ْغُنَّة ) merupakan bacaan dari huruf nun dan mim yang ditasydid yaitu wajib dibaca ghunnah ( ْغُنَّة ). Cara membacanya: membunyikan sambil mendengung. Adapun lama mendengungnya selama dua ketukan atau satu alif.
  • Idgham Bi Ghunnah (ادغام بغنة) atau ma’al ghunnah: huruf nun mati/tanwin dilebur dengan huruf setelahnya dan didengungkan dengan cara menahan bacaan selama 2 harakat. Huruf-huruf nya : ya’ (ي), nun (ن), mim (م), wawu (و), supaya lebih mudah dihafal, maka disingkat menjadi (يَنْمُوْ) . Contoh: (عِنَبًا وَ)
  • Idgham Mimi (اِدْغَامْ مِيْمِى) / mitslain, yaitu apabila mim mati (م) bertemu dengan mim (م). Cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah. Contoh: (أَطْعَمَهُم مِّن)
  • Iqlab (اِقْلَابْ) artinya berubah, yaitu pengucapan nun mati/sukun (نْ) atau tanwin (ـً ـٍ ـٌ) yang bertemu dengan huruf ba’ (ب) yang berubah menjadi mim (م) dan disertai dengan ghunnah/dengung. Sebagian ulama menambahkan ikhfa, yakni suara mim tidak terdengar sempurna karena dua bibir tidak merapat dengan sempurna. Disertai dengan ghunnah ketika meng-ikhfa-kan dan menahan bacaan selama 3 harakat. Contoh: (فَأَنۢبَتْنَا)
  • Ikhfa' (اِخْفَاءُ) atau disebut sebagai Ikhfa' Haqiqi artinya samar, yakni pengucapan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf ikhfa' memiliki sifat antara izh-har dan idgham dengan disertai ghunnah. Huruf-huruf ikhfa' berjumlah 15, yaitu: ta (ت), tsa (ث), jim (ج), dal (د), zal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sad (ص), dhad (ض), tha (ط), zha (ظ), fa (ﻑ), qaf (ق), dan kaf (ك). Dari kelima belas huruf ikhfa’ itu terdapat 3 klasifikasi, yaitu:
    • Ikhfa’ A’la (اِخْفَاءُ اَعْلٰى), yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih lama dari ghunnahnya, adapun hurufnya ada tiga, yaitu: ت, د,ط . contoh: (وَأَنتُمْ), (أَندَادًا)
    • Ikhfa’ Adna ( اِخْفَاء اَدْنٰى ), yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih pendek dari ghunnah, adapun hurufnya ada dua : ق , ك contoh: ( يَنقُضُونَ)
    • Ikhfa’ Ausath ( اِخْفَاءْ اَوْسَطْ ), yaitu antara bacaan ikhfa’ dengan ghunnah sama-sama sedang, adapun hurufnya yaitu selain dari bagian ikhfa A’la dan ikhfa’ Adna. contoh: ( يُنفِقُونَ)
  • Ikhfa Syafawi ( اِخْفَاءْ شَفَوِى ) berarti samar-samar dan syafawi berarti bibir. Jadi yang dimaksud dengan ikhfa’ syafawi adalah cara membunyikan huruf secara samar-samar antara yang terang (izhar) dan yang berdengung (idgham) sambil bibir tertutup. Huruf Ikhfa’ syafawi hanya: (ب). Karena itu jika ada mim (م) bertemu ba’(ب) maka cara membacanya adalah dibunyikan antara izhar dan idgham dengan bibir tertutup. Contoh: ( أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍۥ)

3. Bacaan Qalqalah
Qalqalah (قلقلة) adalah bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan bunyi memantul. Huruf qalqalah ada lima yaitu ba (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق). Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:
Qalqalah Shughro (kecil), yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf. Contoh: يُدْرِ
Qalqalah Kubro (besar), yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti, pantulannya lebih jelas dari pada qalqalah shughro. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan. Contoh: ٱلْفَلَقِ

4. Tidak Dibaca
  • Hamzah Washal berupa hamzah secara pengucapan dan berupa alif secara tulisan. Hamzah washal ditulis dengan harakat shod diatas alif. Hamzah ini dibaca ketika menjadi permulaan saja dan tidak dibaca ketika berada pada tengah-tengah atau disambung dengan kata sebelumnya. Dinamakan hamzah washal karena berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Apabila hamzal washal dipermulaan kata maka harus dibaca. Berikut ini ketentuannya:
    • Pada lam takrif atau alif lam (ال) maka dibaca fathah, contoh: ٱلَّذِينَ (dibaca: alladziina)
    • Selain pada lam takrif, maka ada ketentuan umum yaitu perhatikan huruf ketiga berharakat apa (hamzah washal dihitung sebagai urutan huruf yang pertama). Apabila harakatnya dhammah maka hamzah washal-nya berharakat dhammah, jika bukan dhammah maka hamzah washal nya berharakat kasrah. Meskipun kemudian ada beberapa pengecualian, silakan cari tau tentang hal ini.
  • Alif lam syamsiyah yaitu cara membaca huruf alif lam (ال) jika bertemu dengan huruf-huruf syamsiyah: ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن, cara membacanya adalah dengan meng-idghamkan atau meleburkan huruf lam ke dalam huruf Syamsiyah yang ada didepannya, sehingga huruf lam tidak dibaca. Contoh: الشِّمَالِ
  • Idgham Bila Ghunnah (ادغام بلاغنة): huruf nun mati/tanwin dilebur dengan huruf setelahnya dan tanpa didengungkan dan tanpa menahan bacaannya. Huruf-huruf idgham bila ghunnah : lam (ل), ro' (ر). Contoh: (يَكُن لَّهُۥ)
  • Idghom mutajanisain adalah samanya dua huruf dalam makhroj dan berbeda sifatnya serta huruf pertama mati atau sukun. Tidak semua huruf yang sama makhroj dan berbeda sifat boleh diidghomkan. Menurut riwayat Hafsh huruf yang boleh diidghomkan karena tajanus adalah: Ta’ sukun menghadapi Tho’ dan Dal, Tho’ sukun menghadapi Ta’, Dal sukun menghadapi Ta’, Tsa’ sukun menghadapi Dzal, Dzal sukun menghadapi Zho’, Ba’ sukun menghadapi Mim. Contoh: (عَبَدتُّمْ)
  • Idghom mutaqoribain adalah dua huruf yang berdekatan makhroj dan sifatnya. Yang termasuk pada idghom ini hanya dua tempat yaitu qof sukun menghadapi kaf (ق ، ك) dan lam sukun menghadapi ro’ (ل ، ر). Idghom mutaqoribain tidak berlaku ketika lam bertemu ro’ pada surat Al-Muthoffifin ayat 14 karena di sana berlaku hukum saktah. Contoh: ( نَخْلُقكُّم )

5. Bacaan Normal
  • Idzhar Halqi yaitu ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf (ء), (ھ), (غ), (ع), (خ), (ح).
  • Izhar Syafawi yaitu ketika mim mati bertemu selain mim dan ba'.
  • Idghom Mutamatsilain adalah samanya dua huruf dalam makhroj dan sifat serta huruf pertama mati atau sukun. Contoh: (بَل لَّا)

Tanda Waqof & Saktah
م : seharusnya berhenti.
لا : dilarang berhenti.
صلى : sebaiknya dilanjutkan.
ج : berhenti atau dilanjutkan sama saja.
قلى : sebaiknya berhenti.
‌ۛ∴   ∴ : sebaiknya berhenti pada salah satu tanda ini (bukan keduanya).
س : berhenti sejenak tanpa bernafas.


Aplikasi Android Muslim Pintar:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.garnesapps.muslimpintar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]